Buku ini mengalirkan kisah kehidupan nyata dari sang penulis. Merupakan buku pertama yang ditulis oleh Frank McCourt dan memenangkan Pulitzer Prize 1997, Nasional Book Critic Circle Award, Los Angeles Times Award, serta Royal Society of Literature Award. Buku ini dengan cepat menjadi best seller, menduduki puncak daftar peringkat di seluruh dunia selama lebih dari 3 tahun. Diterbitkan lebih dari 20 bahasa.
Cerita perjuangan hidup sang penulis (Frank McCourt) di masa kecil yang menyedihkan di Irlandia. Orang bisa saja membual dan meratap tentang penderitaan di saat muda, tapi pasti tidak seburuk ala Irlandia: Kemiskinan, Ayah alcoholic yang tidak memiliki kemauan tetapi banyak omong, Pastor-pastor yang angkuh, Guru-guru yang suka menyiksa dan orang-orang Inggris dengan segala arogansinya selama kurang lebih 800 tahun.
Cerita perjuangan hidup sang penulis (Frank McCourt) di masa kecil yang menyedihkan di Irlandia. Orang bisa saja membual dan meratap tentang penderitaan di saat muda, tapi pasti tidak seburuk ala Irlandia: Kemiskinan, Ayah alcoholic yang tidak memiliki kemauan tetapi banyak omong, Pastor-pastor yang angkuh, Guru-guru yang suka menyiksa dan orang-orang Inggris dengan segala arogansinya selama kurang lebih 800 tahun.
Dad datang ke pintu kamar tidur "Bangun, anak-anak, Bangun! Francise, Malachy, Oliver, Eugene. Para ksatria ranting merah, para pejuang Fenian, pejuang IRA. Bangun, Bangun!". "Aku mau mereka siap untuk hari ketika Irlandia merdeka dari tengah ke laut" begitu kata Dad. Bila Dad pulang dengan bau wiski di badannya, meraung, bernyanyi, berderap mengelilingi meja, menangis, si kembar ikut menangis bersama Mom. Dan Mom selalu berkata "Frankie, Malachy, keluarlah! Kalian tidak boleh melihat ayah kalian seperti ini".
Natal tiba. Mom mengajak aku dan Malachy ke St. Vinchent De Paul Society untuk mengantri kupon makan untuk sepotong daging angsa. Ternyata Mom tidak mendapatkan kupon karena antrian yang terlalu panjang sehingga yang tersisa adalah sebuah kalimat dari sang penjaga "Tidak ada angsa, yang tersisa tinggal kepala babi". Mom berujar "tetapi anak-anak tidak akan makan kepala babi itu". Sang penjaga berkata, "selamat natal nyonya, Tuhan memberkati".
Jadilah malam natal yang kami nikmati dengan kepala babi,moncong yang panjang, mata melotot ditengah meja makan, "Selamat Natal frankie".
Saat itu umurku masih sekitar 13 tahun dengan 3 orang adik, yaitu Malachy dan si kembar. Begitulah kehidupanku dari hari ke hari sampai usiaku menginjak 17 tahun. Inilah awal bagiku untuk mengadu nasib dengan pergi berlayar ke Amerika bersama seorang Pastor.
Itulah sedikit kutipan tentang kisah nyata dalam buku Angela's Ashes. Seorang anak kecil yang bertahan hidup dalam kemiskinan, cuaca yang tidak bersahabat, penyakit, kematian, dan kekuasaan pemuka agama serta berjuang demi kehidupan yang lebih baik. Selama 30 tahun berikutnya, Frank McCourt mengajar di berbagai sekolah menengah dan perguruan tinggi negeri di New York.
Sebuah buku yang menakjubkan dan sungguh-sungguh memukau. Membaca cerita ini akan membuat anda terperangah. Alur cerita tentang hidup yang suram dengan keberuntungan-keberuntungan kecil yang kerap diraih Frank McCourt dengan cara tak terduga, akan membuat anda tersenyum dan tertawa sendiri. Sungguh buku ini akan membuat anda larut dalam haru tetapi dapat tersenyum saat merasakan kemenangan akhir sang penutur kisah.
Sebuah buku yang menakjubkan dan sungguh-sungguh memukau. Membaca cerita ini akan membuat anda terperangah. Alur cerita tentang hidup yang suram dengan keberuntungan-keberuntungan kecil yang kerap diraih Frank McCourt dengan cara tak terduga, akan membuat anda tersenyum dan tertawa sendiri. Sungguh buku ini akan membuat anda larut dalam haru tetapi dapat tersenyum saat merasakan kemenangan akhir sang penutur kisah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar