Senin, 07 Februari 2011

"The Bartimaeus Trilogy" - Jonathan Stroud

The Amulet of Samarkand, The Golem's eye, Ptolemy's Gate
Bartimaeus adalah jin tingkat tinggi. Baru mendengar namanya saja; banyak mahluk sebangsanya akan segera lari terbirit-birit. Maklum, Bartimaeus sudah malang melintang di dunia jin ribuan tahun lamanya. Sejak jaman Firaun, Bartimaeus sudah dikenal dan terkenal di kalangan jin. Bartimaeus bukan sembarang jin. Bartimaeus tidak mudah diikat dan dikuasai mahluk bernama manusia. Bagi Bartimaeus, manusia termasuk mahluk lemah, bodoh, cerewet, dan tidak percaya diri.

Manusia suka memanfaatkan jin untuk kepentingannya sendiri. Bartimaeus menganggap dirinya adalah jin yang cerdas, pintar, sedikit suka berbohong, suka plin-plan, tapi dia adalah jenis jin tingkat tiga yang bisa berubah menjadi apa saja yang dia inginkan. Selain itu, Bartimaeus sesekali juga agak penakut, licik tapi cerdik, kalau perlu tidak malu untuk bersembunyi jikalau musuh lebih kuat. Tidak disangka suatu saat Bartimaeus terpaksa keluar dari dunia sunyinya karena ditarik oleh kekuatan manusia... Menyakitkan tentu saja.

Betapa marahnya Bartimaeus karena diganggu ketenangannya. Celakanya, kali ini yang memanggil dan mengikatnya bukan manusia berkelas dan bergengsi seperti Firaun; tapi hanya seorang anak remaja ingusan, bocah kurus kering - kerempeng, seorang anak tanggung yang penampilannya acak-acakan, penyihir bau kencur. Betapa marahnya Bartimaeus mengetahui hal ini... pelecehan yang tak terkira bagi mahluk sekaliber aku yang jelas ditakuti oleh jin-jin kelas teri lainnya. Tapi apa boleh buat, karena segala persyaratan sudah dipenuhi, Bartimaeus terpaksa harus mengikuti perintah tuan kecilnya... disuruh kesana-kemari, kadang menjadi mata-mata, kadang hanya disuruh mencuri sesuatu, atau menunggu berjam-jam seseorang yang lewat... Ah! pokoknya sangat menyebalkan.

Aku, Bartimaeus yang mampu melihat sampai plane - tingkatan keberadaan - yang ketujuh dengan mata facet. Aku, Bartimaeus yang bisa berubah wujud dari yang paling menggelikan sampai yang paling mengerikan; terpaksa melayani anak bau kencur ini. "Aku memerintahkanmu... untuk... untuk..." Ya ampun, begitulah biasanya mereka memulai, para penyihir ingusan itu. Ocehan yang tidak berarti. Sialnya, dia sudah tahu namaku sehingga dia bisa memanggil aku. Maksudku, ini kan tidak seperti memanggil taksi - kau tidak bisa mendapatkan siapa saja jika memanggil. "Bartimaues" panggil anak itu sambil menelan ludah. Dengan susah payah dia menyebut namaku dan tampaknya dia mulai gentar melihat tampangku.

"Apakah engkau Bartimaeus yang pernah membetulkan tembok Praha?" tanyanya. Anak ini benar-benar buang waktu. Siapa lagi kalo bukan aku?
Aku yang berbicara dengan Solomon, aku yang membangun kembali tembok Praha, aku yang pernah menjadi tangan kanan Firaun. Maka aku bertanya kepadamu, Hai bocah, siapa kamu berani memanggilku? Keren, kan? Plus, semua keterangan itu memang benar sehingga efeknya lebih dahsyat. Bukannya aku menyombongkan diri, tetapi jika lengah sedikit saja, jangan harap si mahluk kecil ini masih dapat bernapas. "Dengan lingkaran pembatas, ujung-ujung Pentacle dan rangkaian tulisan kuno, aku tuanmu! Kau akan mematuhi perintahku!" Sungguh memuakkan mendengar tingkah menyebalkan anak ingusan ini. Nathaniel nama anak lelaki kerempeng itu. 

Para penyihir selalu berkeras melakukan panggilan spesifik dalam waktu spesifik. Hal itu meniadakan kemungkinan bagi kami untuk menangkap basah mereka (besar kemungkinan berakibat fatal) dalam keadaan yang tak menguntungkan.

Bahkan para penyihir pun bingung akan variasi jenis kami yang tak terbatas, yang berbeda satu sama lain seperti gajah dengan serangga, atau elang dengan amuba. Meski begitu, bicara secara umum, ada lima tingkatan dasar yang biasanya dapat kutemukan bekerja melayani penyihir. Mereka adalah, dalam urutan semakin ke bawah semakin kecil kekuatan dan kedahsyatannya: marid, afrit, jin, foliot, imp. (Ada berkompi-kompi jenis sprite yang lebih lemah daripada imp, tapi para penyihir tak buang-buang waktu untuk memanggil mereka. Begitu juga, jauh di atas kekuatan marid, ada beberapa entitas dengan kekuatan luar biasa; mereka jarang ditemukan di bumi, karena hanya sedikit penyihir yang berani bahkan hanya untuk mengungkap nama mereka). Pengetahuan mendetail akan hierarki ini amat vital bagi penyihir maupun kami, karena keselamatan biasanya tergantung pada pengetahuan akan keberadaanmu. Contohnya, sebagai spesimen jin yang amat bagus, aku memperlakukan jin-jin lain dan semua yang berada di tingkat atasku dengan hormat, tapi foliot dan imp akan kuberikan dengusan.

Para penyihir adalah kelompok manusia yang paling licik, dengki, dan pandai memanipulasi di dunia, bahkan jika dibandingkan pengacara dan kalangan akademis. Mereka memuja kekuasaan dan berusaha mendapatkannya, juga mencari setiap kesempatan untuk menyikut pesaing mereka. Menurut perkiraan kasar, setidaknya delapan puluh persen pemanggilan mahluk halus ada hubungannya dengan menipu sesama penyihir, atau mempertahankan diri dari hal yang sama. Tua atau muda, kurus atau gemuk kelemahan paling fatal para penyihir adalah harga diri mereka. Mereka tak tahan ditertawakan. Mereka begitu membencinya sehingga penyihir yang paling pandai pun dapat kehilangan kontrol dan membuat kesalahan konyol.

Hampir seperti perak, besi tak bersahabat dengan jin. Orang-orang menggunakannya untuk menghalau kekuatan kami selama berabad-abad; bahkan tapal kuda dianggap "beruntung" karena dibuat dari besi. Banyak produk modern - plastik sintetis, logam campuran, bagian dalam mesin - membawa terlalu banyak bau manusia sehingga berpengaruh pada roh kami jika terlalu dekat dalam waktu terlalu lama. Mungkin ini semacam 'alergi'.

Kerikil dalam dongeng yang diakui memiliki kemampuan mengubah besi biasa atau perak; tentu saja, hanya isapan jempol belaka, seperti bisa kau tanyakan pada imp manapun. Suatu ketika; kutunjukkan kepada bocah ingusan itu reaksi tubuhku yang berubah menjadi mahluk mengerikan, bergelung-gelung mengancam sangat menakutkan...Namun, si anak kerempeng itu ternyata hanya menguap, mengorek gigi dengan jari, dan mulai mencoret-coret buku notes. Apakah aku sudah tidak mengerikan lagi, atau anak jaman sekarang yang terlalu sering melihat yang tidak-tidak.

Bila si manusia meyakinkan kepada jin tolol untuk masuk ke dalam botol, kemudian menutupnya, dan menolak membebaskannya kecuali jin itu menyanggupi tiga permintaan, dll... HUAAH, basi.

Aku pernah terlalu berani mengejek seorang master pada saat ia minum teh; sebelum aku menyadarinya, aku telah terkurung di dalam botol selai strobery yang masih setengah penuh dan mungkin akan berada di sana selamanya kalau saja muridnya tanpa sengaja membuka botol itu pada saat makan malam. Fakta yang mengherankan bahwa, meskipun kami marah sekali karena dipanggil kedunia ini, mahluk halus seperti aku mendapatkan banyak sekali kepuasan dari tindakan yang kami lakukan. Sering kali kami merasakan bangga atas tindakan kami yang cerdik, berani, atau heboh dan tentu saja akan tercatat dalam 'Curriculum Vitae' kami.

Membaca serial buku ini membuatku sering tersenyum bahkan tertawa sendiri. Jadi bagaimana dengan anda, ingin berkenalan dengan Bartimaeus yang keren?... Segera miliki bukunya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar