Sabtu, 05 Februari 2011

"GAJAH MADA" - Langit Kresna Hariadi


Gajah Mada merupakan sosok yang sulit terlupakan dalam sejarah bangsa Indonesia. Ingat peristiwa Sumpah Palapa? Pasti ingat juga terhadap tokoh besar ini. Kebesaran sejarah Mojopahit tidak terlepas dari tangan dingin sang Tokoh Legendaris 'Gajah Mada'. Bila kita membaca sejarah dalam bentuk aslinya, mungkin kita akan sedikit kesulitan memahami apalagi mengingat kejadian demi kejadian pada masa lampau. Namun, bila seorang Novelis mampu menyajikan cerita sejarah dalam bentuk epik - walaupun mungkin isi sejarah sudah tidak asli lagi karena diolah sedemikian rupa agar enak dibaca - maka si pembaca akan mudah dan dengan sukarela memahami dan mengerti jalan cerita sejarah pada masa lampau. Inilah yang disuguhkan oleh sang Novelis LKH(Langit Kresna Hariadi) dalam buku serial GAJAH MADA.

Gajah Mada yang awalnya hanya sebagai seorang lurah prajurit(bekel), mampu meniti karir dengan tekun dan ulet. Mencari celah-celah untuk menggapai cita-cita besarnya sebagai seseorang yang suatu saat bakal membuat "geger" bumi Jawa, bahkan sampai seluruh Nusantara. Kiprah Gajah Mada diawali dengan upaya penyelamatan gemilang seorang Raja Mojopahit yang harus tergusur sesaat dari singgasana akibat pemberontakan(Makar) dari Ra Kuti. Ra Kuti yang didukung para Dharmaputra Winehsuka, walaupun cuma sesaat, mampu menggusur Sri Jayanegara yang saat itu memegang tampuk kekuasaan atas Singgasana Mojopahit.

Kepergian Sri Jayanegara dari singgasana menyebabkan kegelisahan rakyat Mojopahit. Tertulis dalam buku-buku sejarah, ketika pemberontakan Ra Kuti itu terjadi, Gajah Mada dan pasukan Bhayangkara menyelamatkan Sri Jayanegara ke Bedander. Dengan kemampuan Gajah Mada selaku pimpinan Bhayangkara yang notabene adalah pasukan Telik Sandi (Intelegent negara), Gajah Mada mampu mengembalikan Sri Jayanegara ke Singgasana Mojopahit setelah menggagalkan makar Ra Kuti dan kawan-kawan.

Kemampuan untuk menahan diri, melihat situasi, dan mempergunakan sumber daya Telik Sandi; serta mengambil sikap tegas pada saat yang tepat, mampu menjungkirkan Ra Kuti dari Singgasana dalam waktu yang sangat singkat. Sejak saat itulah nama Gajah Mada mulai diperhitungkan di kancah perpolitikan dan pemerintahan di kerajaan Mojopahit. Padahal, boleh dikata saat itu usia dan pengalaman Gajah Mada masih terlalu "muda" untuk memperoleh posisi penting di pemerintahan. Sedikit demi sedikit tetapi pasti, Gajah Mada mampu menancapkan pengaruhnya di lingkungan Istana yang penuh dengan intrik, perpecahan, dan ambisi untuk memperoleh posisi penting di Kerajaan Mojopahit.

Gajah Mada adalah tokoh yang kontroversial, disegani kawan sekaligus ditakuti lawan. Tokoh sejarah sekaliber Gajah Mada sulit dijumpai dan ditandingi oleh tokoh-tokoh lain di bumi jagad Nusantara ini. Gajah Mada yang sejak mengucapkan "Sumpah Palapa"-nya; bertekad untuk tidak menikah dan mengabdikan diri sepenuhnya untuk kepentingan dan kejayaan Mojopahit. Para ahli sejarah sampai saat ini masih simpang siur menentukan dimana Gajah Mada lahir dan dimana serta kapan Gajah Mada meninggal. Bahkan kubur Gajah Mada'pun sampai saat ini belum pernah ditemukan. Menjadi tantangan tersendiri bagi para sejarahwan kita untuk menggali sisa-sisa sejarah Mojopahit.

Mengenai olah kanuragan yang Gajah Mada miliki, betul-betul menjadi misteri yang menarik untuk diikuti. Ketokohan dan kepemimpinan Gajah mada sampai menjadi seorang 'Mahapatih' sungguh luar biasa. Ironis!, kejatuhan karir Gajah Mada justru karena kecerobohannya dalam memutuskan suatu sikap antara ambisi Gajah Mada pribadi dengan kepentingan Kerajaan Mojopahit secara keseluruhannya. Hal ini tercermin dari terjadinya 'Perang Bubat' yang menyebabkan gugurnya sang calon permaisuri raja yaitu Dyah Pitaloka yang nama lengkapnya adalah 'Dyah Pitaloka Citraresmi' beserta kedua orang tuanya dilapangan Bubat.
Riuh rendah, gegap gempita dari sepak terjang sang tokoh legendaris Gajah Mada, dapat anda ikuti dalam cerita serial Gajah Mada mulai dari:
  1. Bergelut dalam kemelut Takhta Dan Angkara
  2. Hamukti Palapa
  3. Perang Bubat
  4. Madakaripura Hamukti Moksa

Selamat untuk LKH(Langit Kresna Hariadi) dan sukses untuk buku-buku yang telah dan akan diterbitkannya. Kiranya anda akan terpuaskan membaca, memiliki, dan mengkoleksi serial Gajah Mada ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar